RONALD WEASLEY
Ronald "Ron" Bilius Weasley merupakan tokoh fiksi Joanne Kathleen Rowling dalam seri Harry Potter. Sejauh ini, Rupert Grint telah memerankan tokoh ini untuk keempat film pertama Harry Potter.Dua teman baiknya di Hogwarts merupakan tokoh utama seri tersebut yaitu Harry Potter dan Hermione Granger. Harry dan Ron bertemu buat kali pertama ketika di stasiun King's Cross sebelum melangkah ke peron sembilan tiga perempat. Mereka berbagi kompartemen dan ketika itulah Ron menunjukkan tikus peliharaannya, Scabbers, dan Harry bersama Ron berbagi makanan bersama.
Latar Belakang
Ron adalah putra dari pasangan Arthur Weasley dan Molly Weasley, yang merupakan keturunan keluarga penyihir berdarah murni. Ron adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Ron dibesarkan di The Burrow, dekat desa Ottery St. Catchpole di Devon. Ron memiliki 5 kakak laki-laki, Bill, Charlie, Percy, Fred dan George, serta satu adik perempuan, Ginny. Ron sangat protektif terhadap adik bungsunya itu.Sebagian besar kawannya di Gryffindor memanggilnya Ron, kecuali Luna Lovegood dari Ravenclaw yang memanggilnya Ronald dan Lavender Brown yang memanggilnya Won-Won ketika mereka berpacaran. Fred dan George memanggilnya Ickle Ronniekins di buku pertama. Draco Malfoy dan kawan-kawan Slytherinnya biasanya memanggil nama belakangnya. Dobby si peri-rumah pernah menyebutnya Wheezy.
Di awal seri, ayah Ron bekerja sebagai kepala Departemen Penyalahgunaan Barang-Barang Muggle, sebuah divisi kecil di Kementerian Sihir. Ron kerapkali diolok-olok (oleh (Draco) Malfoy, (Gregory) Goyle, dan (Vincent) Crabbe) tentang kemiskinan keluarganya dan ini seringkali membuatnya kesal dan frustasi. Meski tidak memiliki banyak uang, Artur dan Molly membesarkan anak-anaknya dengan cinta dan norma yang baik. Biarpun kakak-kakaknya – terutama si kembar – kerapkali mengolok-olok Ron, mereka juga sangat protektif terhadapnya (termasuk Percy yang menyebalkan). Sebenarnya, Ron beruntung dibesarkan di sebuah keluarga besar yang memiliki ikatan kekeluargaan yang erat, namun dia sering tidak menyadarinya. Ia kebalikan dari Harry, yang kaya (setidaknya di dunia sihir), namun hidup dengan paman dan bibi yang tidak menyayanginya. Harry sendiri mengakui bahwa The Burrow adalah tempat kedua yang paling disenanginya (setelah Hogwarts) dan dia selalu senang untuk kembali ke rumah keluarga Weasley yang ceria dan hangat.
Ciri-ciri fisik dari Ron adalah rambut merah (seperti anak-anak Weasley lainnya) dan bermata biru. Ia jangkung, kurus, berbintik-bintik di wajahnya, berhidung panjang dan memiliki tangan dan kaki yang berukuran besar.
Kakak-kakak Ron semuanya memiliki kemahiran di bidang tertentu; dan terkadang hal ini membuat Ron tertekan karena selalu dibayangi akan keberhasilan kakak-kakaknya, dan ia memiliki keinginan kuat untuk diperhatikan karena sesuatu yang benar-benar ia lakukan. Di saat perjalanan dalam Hogwarts Express untuk pertama kalinya, Ron menceritakan pada Harry tentang hal ini : "Aku anak keenam dalam keluarga yang masuk ke Hogwarts. Bisa dikatakan banyak yang diharapkan dariku. Bill dan Charlie sudah lulus dan meninggalkan Hogwarts – Bill dulu Ketua Murid dan Charlie Kapten Quidditch. Sekarang Percy terpilih menjadi Prefek. Fred dan George banyak main-main, tapi nilai mereka bagus-bagus dan semua orang menganggap mereka kocak. Semua orang mengharapkan aku berprestasi sebaik mereka, tetapi kalaupun aku berhasil, ini bukan hal istimewa, karena mereka sudah melakukannya lebih dulu. Kau juga tidak akan punya barang baru, kalau punya lima kakak. Jubah dan pakaianku bekas Bill, tongkatku bekas Charlie, dan tikusku tikus tua yang dulu milik Percy."-Ron Weasley dalam Harry Potter and the Philosopher’s Stone
Di sekolah, Ron juga terkadang berada di bawah bayang-bayang dua sahabat karibnya. Hermione yang cerdas adalah murid terpandai di sekolah; Harry adalah pemain Quidditch berbakat, terkenal, dan relatif kaya. Namun bagaimana pun juga, kesetiaan dan dedikasi Ron terhadap sahabatnya tidak perlu dipertanyakan. Ia tidak segan-segan menantang maut untuk melindungi sahabatnya dan cepat tersinggung ketika orang menghina teman maupun keluarganya.
Ketika beranjak dewasa, Ron mulai memperlihatkan kemampuannya. Ia terpilih sebagai Prefek dan Kiper Gryffindor. Pada mulanya banyak orang yang mempertanyakan penunjukan Ron sebagai Kiper (terutama ketika Harry menjadi Kapten Tim Gryffindor, dan banyak yang beranggapan Harry memilih Ron karena mereka bersahabat). Ron sebenarnya adalah Kiper yang hebat, tapi terkadang ia kurang percaya diri ketika bertanding di hadapan orang banyak, apalagi jika diiringi koor "Weasley Raja Kami" oleh anak-anak Slytherin. ("Jadi yang harus kita lakukan hanyalah meminta penonton berbalik dan ngobrol sendiri setiap kali Quaffle menuju ke arahnya…" –Fred Weasley dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix). Untungnya berangsur-angsur Ron dapat memperbaiki penampilannya dan membuktikan bahwa Harry (dan Angelina Johnson) tidak salah memilihnya sebagai Kiper. Ron adalah pemain Catur Sihir yang hebat. Karakter Ron sering disejajarkan dengan pahlawan nomor dua seperti Sam Gamgee dalam trilogi Lord of the Rings dan Han Solo di Star Wars
Ron terkadang berkomentar sinis, meski seringkali ia juga berkomentar lucu. Ia seringkali bingung menghadapi sesuatu, terutama yang berkaitan dengan perempuan. Sejak buku ketiga, Ron mulai menampakkan tanda-tanda menyukai Hermione, meskipun mereka sering bertengkar. Di buku keenam mulai tampak jelas ketertarikannya pada Hermione, dan demikian pula sebaliknya. Dan hal ini juga diamini oleh Harry (meski Harry juga cemas apabila ternyata hubungan mereka tidak berhasil dan ia terjebak diantara keduanya).
Ron dalam Harry Potter and the Philosopher's Stone
Ron masuk Hogwarts saat berumur 11 tahun. Ia bertemu Harry pertama kali ketika Harry kesulitan mencari peron 9 ¾ di Stasiun King’s Cross. Mereka berada di kompartemen yang sama dalam Hogwarts Express dan saling bertukar cerita. Dalam Hogwarts Express pula untuk pertama kalinya mereka bertemu Hermione.Ron dan Harry diseleksi dan masuk ke Gryffindor (sama seperti kakak-kakak Ron sebelumnya). Mereka berada satu kamar dengan Neville Longbottom, Seamus Finnigan dan Dean Thomas.
Harry dan Ron pada awalnya tidak menyukai Hermione yang bersifat nge-bos dan merasa-tahu-segalanya. Namun setelah mereka sama-sama menghadapi Troll di toilet, menyelamatkan Hermione dan Hermione berbohong pada guru untuk melindungi Harry dan Ron, sejak itulah mereka bersahabat. Ketiganya mengalami petulangan seru di tahun pertama mereka di Hogwarts.
Dalam Cermin Tarsah, Ron melihat dirinya sebagai Ketua Murid dan Kapten Quidditch.
Ron berperan besar dalam mendapatkan Batu Bertuah. Kepandaiannya bermain Catur Sihir menyebabkan Harry bisa melewati bidak-bidak catur raksasa dengan selamat, meski Ron harus merelakan dirinya terluka.
Dalam Pesta Perpisahan, Dumbledore menghadiahi Ron 50 poin "…untuk permainan catur paling indah yang pernah dilihat Hogwarts selama bertahun-tahun ini."
Ron dalam Harry Potter and the Chamber of Secrets
Di liburan musim panas, Ron menulis surat untuk Harry beberapa kali, tapi tidak pernah dibalas (karena Hedwig, burung hantu Harry, dikurung oleh keluarga Dursley). Ron cemas dan meyakinkan Fred dan George untuk menerbangkan Ford Anglia milik ayah mereka yang telah dimodifikasi untuk menyelamatkan Harry. Mereka berhasil namun sesampainya di The Burrow, Ron, Fred dan George diomeli panjang lebar oleh ibu mereka, dan dimarahi setengah hati oleh ayah mereka (yang sebenarnya terkesan).Setelah Dobby si Peri-Rumah menghalangi Ron dan Harry memasuki Peron 9 ¾, Ron mendapat ide untuk menerbangkan Ford Anglia ke Hogwarts. Mereka nyaris berhasil (biarpun dilanda kebosanan setelah beberapa jam perjalanan), ketika di halaman Hogwarts tiba-tiba mobil itu kehilangan tenaga dan menabrak Dedalu Perkasa. Tongkat Ron patah. Ia mencoba membebatnya dengan Spellotape, tapi tongkat yang dulunya milik Charlie itu sudah tidak bisa berfngsi sebagaimana mestinya. Sesampainya di Hogwarts mereka ‘disambut’ oleh Snape yang girang karena memiliki kesempatan untuk mengeluarkan mereka dari Hogwarts, namun segera diselamatkan oleh Dumbledore. Keesokan harinya Ron menerima Howler dari ibunya.
Ron, Harry, dan Hermione mencurigai Draco Malfoy-lah pewaris Slytherin yang membuka Kamar Rahasia. Untuk menyelidiki hal ini, Ron dan Harry meminum Ramuan Polijus dan menyamar sebagai Vincent Crabbe dan Gregory Goyle. Hasilnya, mereka mengetahui bahwa Malfoy bukanlah pewaris Slytherin dan Hermione terpaksa menginap di rumah sakit selama beberapa waktu karena rambut yang dikiranya milik Millicent Bulstrode ternyata adalah bulu kucing.
Ron bertengkar dengan Malfoy karena ia menyebut Hermione "Darah Lumpur". Ron mencoba mengutuk Malfoy, namun mantranya berbalik mengenai dirinya sendiri sehingga menyebabkan dia memuntahkan siput.
Ron-lah yang mengungkapkan petunjuk pertama tentang identitas Tom Riddle. Setelah Harry menemukan buku harian Riddle, Ron ingat bahwa ia pernah melihat nama "T.M. Riddle" dalam sebuah trofi "Untuk Pengabdian Terhadap Sekolah".
Dalam perburuan untuk mencari pewaris Slytherin, Ron dipaksa untuk menghadapi ketakutan terbesarnya, yaitu laba-laba. Hagrid meninggalkan petunjuk pada Ron dan Harry untuk mengikuti laba-laba yang membawa mereka ke sarang Aragog. Meski Ron sangat ketakutan, namun mereka mendapat kepastian bahwa bukan Hagrid-lah yang membuka Kamar Rahasia 50 tahun yang lalu.
Ketika Ron mengetahui bahwa adiknya Ginny telah dibawa ke Kamar Rahasia dan kemungkinan akan dibunuh dan ditinggalkan di sana, ia dan Harry berusaha menyelamatkannya. Mereka menemukan pintu masuk ke Kamar Rahasia dalam toilet yang dihantui oleh Myrtle Merana. Mereka memasuki Kamar Rahasia bersama Gilderoy Lockhart. Lockhart berusaha untuk memantrai mereka dengan Jampi Memori dengan tongkat Ron, namun sekali lagi mantranya mengenai dirinya sendiri sehingga ia hilang ingatan dan dirawat di St.Mungo. Ron terjebak di satu sisi dan terpaksa menunggu Harry dan berusaha untuk menyingkirkan batu-batu yang runtuh agar nantinya Harry bisa lewat kembali.
Ron dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Di saat liburan, Ron menelepon ke Privet Drive. Sayangnya telepon Ron (yang belum pernah menggunakan telepon) diterima oleh Paman Dursley. Ron berteriak-teriak di telepon yang segera saja menimbulkan kemarahan Paman Dursley. Sejak itu Ron tidak pernah berusaha menelepon Harry lagi.Keluarga Weasley memenangkan hadiah 1000 Galleon yang digunakan untuk berlibur ke Mesir, mengunjungi putra tertua Weasley, Bill. Dan Ron mendapatkan tongkat baru untuk mengganti tongkatnya yang patah.
Di Hogwarts Express, Ron, Harry dan Hermione berbagi kompartemen dengan Remus Lupin yang nyaris tertidur sepanjang perjalanan.
Sesampainya di Hogwarts, berkali-kali Ron kesal terhadap Crookshanks, kucing baru Hermione yang selalu mengincar Scabbers, tikus peliharaannya. Ketika Scabbers hilang, Ron mengira Crookshanks telah memangsanya. Ini membuat Ron dan Hermione tidak berbicara selama beberapa waktu.
Di saat Natal, Ron dan Harry marah pada Hermione karena Hermione mengadu pada McGonagall tentang Firebolt yang diterima Harry entah-darimana. Hermione menduga sapu tersebut telah dimantrai untuk mencelakai Harry. Tapi setelah diperiksa dan dikembalikan pada Harry, mereka kembali berbaikan dan Ron mengambil alih tugas mempersiapkan pembelaan untuk Buckbeak setelah Hermione stres akibat beban pelajarannya.
Harry, Ron dan Hermione sedang menyaksikan eksekusi Buckbeak, ketika Scabbers tiba-tiba kabur dan Ron mengejarnya sampai ke Dedalu Perkasa. Seekor anjing besar muncul dan menyeret Ron menuju lorong yang terdapat di bawah Dedalu Perkasa yang ternyata berakhir di Shrieking Shack. Harry dan Hermione mengikutinya. Ternyata anjing tersebut adalah bentuk Animagus dari Sirius Black yang kabur dari Penjara Azkaban. Profesor Lupin, yang mengikuti mereka sampai di Shrieking Shack, bersama dengan Sirius, mereka memantrai Scabbers, yang ternyata adalah bentuk Animagus dari Peter Pettigrew, mantan sahabat mereka, namun kemudian menjadi abdi Lord Voldermort yang memberi informasi tentang keberadaan Keluarga Potter dan mengakibatkan kematian orangtua Harry. Ketika Lupin bertransformasi menjadi manusia serigala, Pettigrew berhasil lolos. Ron yang terluka harus dirawat di rumah sakit sementara Harry dan Hermione menggunakan Pembalik-Waktu untuk menyelamatkan Sirius dan Buckbeak. Sirius memberi Ron seekor burung hantu, karena merasa karena dialah Ron kehilangan peliharaan. Ron membiarkan Crookshanks membauinya sebelum menyetujui untuk memelihara burung hantu itu. Ginny menamai burung hantu Ron Pigwidgeon meski Ron tidak suka. Dan selanjutnya Ron menyebut burung hantu itu dengan sebutan "Pig".
Ron dalam Harry Potter and the Goblet of Fire
Ron bersama ayahnya, Fred dan George menjemput Harry di Privet Drive dengan menggunakan Bubuk Floo. Tapi perapian keluarga Dursley ternyata adalah perapian listrik sehingga mereka tergencet dan perapian itu terpaksa “diledakkan”. Setelah insiden yang cukup seru ini (juga meliputi Dudley yang memakan Permen Lidah-Liar bawaan si kembar) mereka kembali bersama Harry ke The Burrow, dimana Harry menghabiskan sisa liburan musim panasnya.Hermione bergabung di The Burrow untuk ikut menonton Final Piala Dunia Quidditch, dimana Ron bisa melihat pemain Quidditch favoritnya, Viktor Krum.
Di Hogwarts, setelah Harry terpilih sebagai salah satu juara, Ron sangat marah dan mereka tidak bicara selama berminggu-minggu. Ron marah karena Harry tidak memberitahunya bagaimana cara memasukkan namanya ke Piala Api. Namun setelah Harry berhasil melampaui tugas pertamanya, Ron menyadari betapa bahayanya Turnamen Triwizard dan mereka kembali berbaikan.
Dalam Pesta Dansa Natal, Ron dan Harry tidak mendapatkan kencan sampai detik-detik terakhir. Ron yang hilang akal meminta Fleur Delacour, juara Beauxbatons yang keturunan Veela untuk menjadi teman kencannya. Fleur menolaknya mentah-mentah dan akhirnya Ron pergi dengan Padma Patil, saudara kembar Parvati Patil yang menjadi pasangan Harry. Ron yang sejak awal sudah kesal gara-gara jubah bekasnya yang kuno, semakin kesal dengan kenyataan bahwa Krum mengajak Hermione sebagai pasangannya. Ron yang cemburu mengabaikan pasangannya, Padma, dan bertengkar dengan Hermione di akhir pesta.
Di tugas kedua, Ron-lah yang menjadi orang yang harus diselamatkan Harry dari dasar danau.
Ron dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix
Ron terpilih sebagai Prefek bersama Hermione. Hal ini mengejutkan dirinya, keluarganya, dan beberapa orang lain. Mereka mengira Harry-lah yang menjadi Prefek. Sekembalinya mereka di Hogwarts, Ron menunjukkan kesetiaannya sebagai sahabat ketika Harry dituduh sebagai pembohong karena mengatakan Voldemort telah kembali.Terkadang Ron menggunakan kekuasaan barunya sebagai Prefek untuk mengancam murid-murid lain yang merecoki Harry.
Ron juga menjadi Kiper tim Quidditch Gryffindor. Ketidakpercayaan dirinya muncul karena Malfoy dan anak-anak Slytherin senantiasa mengganggunya dengan lagu “Weasley Raja Kami” yang berisi ejekan tentang kemampuan Ron sebagai Kiper dan kemiskinan keluarganya. Namun ketika pada akhirnya Gryffindor berhasil memenangkan Piala Quidditch, anak-anak Gryffindor juga menggunakan lagu itu (yang sudah diganti liriknya) untuk menyanjungnya.
Ron mendukung ide Hermione untuk membuat kelompok praktek Pertahanan terhadap Ilmu Hitam dengan Harry sebagai gurunya. Kelompok itu kemudian diberi nama Laskar Dumbledore.
Di bagian akhir, Ron ikut bertarung melawan Pelahap Maut bersama Harry, Hermione, Ginny, Luna dan Neville di Kementerian Sihir. Ron terluka karena cengkeraman Otak, namun segera sembuh di kemudian hari
Ron dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince
Ron menerima nilai OWL-nya. Ia mendapat 7 OWL, sama dengan Harry, dan hanya tidak lulus Sejarah Sihir dan Ramalan (“Tapi siapa yang peduli!”). Persahabatan Harry dan Ron semakin erat. Mereka telah sampai dalam taraf saling memahami yang semakin menunjukkan kedewasaan mereka.Di Hogwarts, Ron yang tubuhnya bertambah sekian inci selama liburan musim panas, menarik perhatian Lavender Brown, apalagi setelah Harry yang terpilih sebahai Kapten Tim Quidditch Gryffindor kembali memilih Ron sebagai Kiper ketika dalam uji coba berhasil tampil lebih baik dibandingkan Cormac McLaggen (yang dikenai mantra Confundus oleh Hermione). Ron agak kesal karena ia tidak dilirik oleh Horace Slughorn, dan tidak pernah diajak pesta bersama dengan Klub Slug. Dalam pelajaran Herbologi, Hermione dengan marah mengatakan bahwa ia sebenarnya akan mengajak Ron untuk pergi ke pesta Natal yang diadakan Slughorn, namun tidak jadi karena Ron mengolok-oloknya tentang bagaimana Hermione menjadi favorit Slughorn. Ron agak terkejut menerima kenyataan bahwa Hermione akan mengajaknya dan kemudian sikapnya terhadap Hermione lebih lunak dan ia tidak pernah menyebut-nyebut soal Slughorn maupun Klub Slug lagi. Akhirnya Hermione mengajak McLaggen ke pesta tersebut, meski dengan penuh penyesalan karena ia tak henti-hentinya bicara soal Quidditch.
Suatu hari seusai latihan Quidditch, Ron dan Harry menjumpai Ginny dan Dean Thomas berciuman. Ron sangat marah karena adiknya berciuman di depan publik. Segera saja terjadi pertengkaran antara kakak-beradik tersebut, yang berakhir dengan Ron mengetahui bahwa Hermione telah mencium Viktor Krum. Hal ini menyebabkan kecemburuan Ron dan performanya yang sangat buruk saat latihan Quidditch berikutnya. Ia menyatakan pengunduran dirinya sebagai Kiper yang segera saja ditolak oleh Harry.
Dalam pertandingan melawan Slytherin Harry pura-pura memasukkan Felix Felicis, ramuan keberuntungan, dalam minuman Ron, supaya Ron merasa percaya diri. Akibatnya ternyata luar biasa. Ron yang percaya diri tampil tanpa cacat. Namun seusai pertandingan, Hermione menuduh Harry berbuat curang, dan Harry mengatakan bahwa ia tidak memasukkan ramuan tersebut. Namun Ron marah kepada Hermione, karena menganggap Hermione tidak percaya pada kemampuannya. Kemudian di ruang rekreasi Gryffindor, Ron berciuman dengan Lavender, yang menyebabkan Hermione tampak terluka dan cemburu.
Setelah Natal, Hermione masih tidak mengacuhkan Ron dan selalu menghindarinya, terlebih bila Ron bersama Lavender. Tetapi tampaknya hubungan Ron mulai kurang menyukai hubungannya dengan Lavender, apalagi ketika Lavender memberi hadiah ulang tahun berupa kalung bertuliskan My Sweetheart untuknya. Di hari ulang tahunnya itu, Ron tidak sengaja memakan coklat yang berisi Ramuan Cinta dari Romilda Vane yang sebenarnya ditujukan untuk Harry. Harry segera membawanya ke kantor Slughorn. Ron berhasil dipulihkan, namun setelah itu justru dia keracunan minuman dari Slughorn. Harry menyelamatkan nyawanya dengan menjejalkan Bezoar ke mulut Ron. Ron dibawa ke rumah sakit dan sempat tidak sadar beberapa waktu. Dalam keadaan tidak sadar ini terungkap bagaimana perasaan Ron sesungguhnya ketika ia mengigau er-my-knee
Ron mengusulkan Harry menggunakan Felix Felicis untuk mendapatkan memori milik Slughorn yang hilang. Ron putus dari Lavender, yang membuatnya lega. Dan pada akhirnya Ron menyetujui hubungan Harry dan Ginny.
Pada awalnya Ron tidak menyetujui keyakinan Harry bahwa Draco Malfoy menjadi Pelahap Maut. Namun akhirnya ia berhasil diyakinkan. Pada malam Harry dan Dumbledore pergi untuk mencari Horcrux, Harry menyuarakan ketakutannya bahwa Malfoy akan menggunakan kesempatan absennya Dumbledore untuk menyerang Hogwarts. Harry segera mengatur agar Ron, Hermione, dan Ginny – bersama dengan anggota Laskar Dumbledore yang dapat mereka kumpulkan – untuk mengawasi Malfoy dan Snape. Harry juga membekali mereka dengan Felix Felicis. Namun Malfoy berhasil meloloskan diri dari pengamatan mereka, dan membukakan pintu Hogwarts bagi para Pelahap Maut melalui Kamar Kebutuhan. Para anggota LD bersama dengan beberapa anggota Orde Phoenix terlibat pertempuran seru, dan berkat Felix Felicis, Ron, Hermione, dan Ginny tidak terluka sedikitpun.
Selama pemakaman Dumbledore, Ron-lah yang menenangkan Hermione. Setelah pemakaman, sekolah kemungkinan akan ditutup. Dan Ron, bersama dengan Hermione, berjanji untuk selalu mendampingi Harry, untuk membantunya menemukan dan menghancurkan Horcrux yang tersisa serta membunuh Voldermort, biarpun ini berarti mereka harus meninggalkan sekolah.
Kepemilikan
- Bintang Jatuh, sapu tua dan murah yang amat lambat (sebenarnya tidak selalu lambat, namun karena sapu tersebut sudah tua, sudah kehilangan kecepatannya).
- Sapu-Bersih Sebelas, yang diberikan sebagai hadiah karena Ron terpilih sebagai Prefek. Sapu ini adalah model terbaru dari seri Sapu-Bersih dan penampilannya dalam pertandingan Quidditch tidak mengecewakan.
- Pigwidgeon, burung hantu Ron yang mungil, diberikan Sirius Black sebagai pengganti Scabbers.
- Satu set Catur Sihir yang merupakan warisan dari kakeknya. Ron sangat mahir bermain catur sehingga warisan ini jatuh ke tangannya.
- Penghargaan Spesial untuk Pengabdian kepada Sekolah (yang juga diterima Harry) karena menemukan Kamar Rahasia.
- Boneka miniatur Viktor Krum, Seeker Bulgaria yang amat terkenal. Ron (entah sengaja atau tidak) mematahkan tangan boneka tersebut karena cemburu ketika Hermione berkencan dengan Krum.
- Sebuah tongkat sihir yang dulunya milik Charlie Weasley, berintikan sehelai rambut unicorn. Ron membebat tongkat ini dengan Spellotape setelah nyaris putus akibat Ford Anglia yang dikendarainya menabrak Dedalu Perkasa. Namun setelah itu tongkatnya tidak pernah bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Tongkat ini yang menyebabkan hilangnya memori Gilderoy Lockhart (namun Ron tidak menyesalinya karena kala itu Lockhart hendak menyerang dirinya dan Harry).
- Sebuah tongkat sihir baru – 14 inci, dedalu (sama seperti tongkat Harry) dan berintikan rambut unicorn.
Ron Dalam Film
Sampai saat ini, Rupert Grint lah yang berperan sebagai Ron dalam keempat film Harry Potter yang sudah dirilis. Biarpun Ron digambarkan sebagai karakter yang humoris dalam buku, di film karakter Ron lebih komikal. Di novel, humor Ron cenderung muncul dari komentar-komentarnya yang sarkastis dan apa adanya, sementara di film, terutama film pertama dan kedua, kelucuannya muncul dari gerutuan dan mimiknya.Di film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, peran Ron mulai berkembang. Ketertarikannya pada Hermione mulai ditampilkan (meski di buku belum tampak jelas). Namun ada bagian penting yang dihilangkan dan dirasa cukup mengganggu, ketika Snape menyebut Hermione sok tahu; di buku, Ron segera menampakkan sifat aslinya, membela sahabatnya biarpun dengan risiko terkena detensi. Tetapi tidak demikian halnya di film.
Di film Harry Potter and the Goblet of Fire, peran Ron sedikit lebih besar ketimbang Hermione, karena tidak mungkin mengubah jalan cerita bahwa Ron-lah yang harus diselamatkan Harry di Tugas Kedua Turnamen Triwizard. Namun pertengkaran antara Ron dan Harry diselesaikan dengan cara yang sedikit membingungkan. Di film, Ron sudah tahu bahwa Harry akan menghadapi naga di Tugas Pertama, dan berusaha memperingatkannya. Sementara di buku, Ron tidak tahu soal naga, sehingga ia benar-benar syok ketika melihat naga, yang pada akhirnya meyakinkan Ron bahwa tidak mungkin Harry secara sukarela memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Dalam film keempat ini, meski adegan pertengkaran Ron dan Hermione di Pesta Dansa Natal dipersingkat, tapi tidak mengurangi esensi kecemburuan Ron terhadap Krum.
Trivia
- Patronus Ron berbentuk anjing terrier Jack Russel. J.K. Rowling mengklaim ini adalah pilhan sentimental karena dia mempunyai seekor Jack Russel.
- Ron arachnofobia (takut terhadap laba-laba), karena pada waktu kecil Fred mengubah boneka beruangnya menjadi laba-laba raksasa. Ternyata Rupert Grint yang memerankan Ron di film juga arachnofobia.
- Dalam buku Harry Potter and the Half-Blood Prince, Professor Slughorn salah memanggil Ron "Rupert". Hal ini kemungkinan disengaja oleh Rowling sebagai lelucon untuk Rupert Grint.
- Dalam tahap-tahap awal pembuatan buku Harry Potter, Ron menjadi satu-satunya diantara trio utama yang nama belakangnya tidak pernah diubah oleh Rowling. Ia menegaskan bahwa Ron adalah "Weasley dari awal sampai akhir".
- Tim Quidditch favorit Ron adalah Chudley Cannons, biarpun mereka tidak pernah memenangi kejuaraan sejak tahun 1982. Ini menjelaskan mengapa kamarnya dicat oranye terang, karena oranye adalah warna tim terseb
nia blog0 komentar
Rabu, 12 Mei 2010
Meninggalkan Rumah Dursley
Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.
Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak sihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan [horcrux-horcrux] Voldemort.
Pencarian Horcrux
Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.
Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..
Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..
Relikui Kematian
Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Pertempuran Hogwarts
Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakaikan dirinya sendiri Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut masuk dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam puri, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakaikan dirinya sendiri Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut masuk dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam puri, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah.
Epilog
Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berciuman dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. Ia memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.
Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berciuman dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. Ia memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.
isi cerita berakhir di sini.
Komentar dan suplemen dari Rowling
Dalam sebuah wawancara[8] dan online chat,[9][10][11] Rowling memberikan informasi tambahan mengenai masa depan dari para tokoh utama yang tidak jadi dituliskannya di bagian epilog. Ia menyatakan:
· Harry menjadi seorang Auror di Kementerian Sihir dan kemudian diangkat sebagai Kepala Departemennya. Ia tetap menyimpan motor Sirius yang sudah diperbaiki oleh Arthur Weasley, tapi ia sudah tidak lagi bisa berbicara Parseltongue setelah hancurnya bagian jiwa Voldemort yang ada di dalam dirinya.
· Ginny Weasley bermain untuk tim Quidditch Inggris dan Irlandia, Holyhead Harpies selama beberapa waktu, dan kemudian menjadi jurnalis kepala untuk Quidditch di Daily Prophet.
· Ron bekerja selama beberapa saat bersama George di tokonya, Weasleys' Wizard Wheezes, dan belakangan menyusul Harry menjadi Auror.
· Hermione menemui orang tuanya di Australia dan menarik Mantera Perubahan Memori yang dikenakannya kepada mereka. Ia pada mulanya bekerja di Kementrian Sihir pada Departemen Pengaturan dan Pengawasan Makhluk Gaib, secara besar-besaran memperbaiki kehidupan para peri-rumah dan makhluk sejenisnya. Ia belakangan pindah ke Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir dan membantu menghapuskan hukum yang sangat pro-darah murni.
· Rowling menjelaskan bahwa Albus Dumbledore adalah seorang yang berorientasi gay tetapi mengalami cinta tak berbalas dengan Gellert Grindelwald.[12]
Rowling juga menceritakan tentang masa depan para tokoh lainnya:
· George Weasley menjalankan toko leluconnya yang sangat berhasil, yang dibantu Ron pada awalnya. George menamai anak pertamanya Fred, mengikuti kembarannya yang telah tewas.
· Luna Lovegood berpetualang ke berbagai tempat di dunia untuk mencari makhluk-makhluk yang aneh dan unik. Ia akhirnya menikah dengan Rolf, cucu dari seorang naturalis terkenal, Newt Scamander, penulis buku Hewan-hewan Fantastis dan Di Mana Mereka Bisa Ditemukan.[11] Majalah sihir milik ayahnya, The Quibbler, telah kembali ke kondisi biasanya yang "memuat berita-berita aneh" dan dihargai untuk humornya yang tak disengaja.
· Firenze diterima kembali ke kawanannya, yang akhirnya mengakui bahwa kecenderungannya yang pro-manusia bukanlah sesuatu yang memalukan tetapi terhormat.
· Dolores Umbridge ditahan, diinterogasi, dan dipenjarakan atas kejahatan terhadap para penyihir kelahiran Muggle.
· Kingsley Shacklebolt menjadi Menteri Sihir, dengan Percy Weasley yang bekerja di bawahnya sebagai pejabat tinggi. Salah satu reformasi yang dibuat oleh Shacklebolt, Azkaban tidak lagi mempergunakan Dementor sebagai penjaganya. Hasilnya, dunia menjadi "tempat yang lebih cerah".
· Harry, Ron, dan Hermione juga telah mewarnai perubahan Kementerian menurut kemampuan mereka masing-masing.
· Di Hogwarts, Asrama Slytherin menjadi lebih cerah dan tidak lagi menjadi kubu darah-murni sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya. Namun demikian, reputasi gelapnya tetap ada.
· Kutukan Voldemort atas posisi Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam juga turut lenyap menyusul kematiannya, sehingga sekarang sudah ada guru Pertahanan yang permanen.
· Lukisan Snape, yang sebentar saja menjabat Kepala Sekolah Hogwarts setelah kematian Dumbledore, tidak muncul di dinding kantor kepala sekolah karena ia meninggalkan posnya. Harry berusaha untuk melobi agar lukisan Snape ditambahkan di sana, dan mengungkapkan kepada semua orang akan kesetiaan Snape yang sesungguhnya
nia blog0 komentar
Selasa, 11 Mei 2010
Hermione Jane Granger adalah sebuah tokoh fiksi karangan J.K. Rowling dalam seri Harry Potter. Karakternya dalam film diperankan oleh Emma Watson.Hermione adalah seorang murid yang terpilih di asrama Gryffindor di Sekolah Sihir Hogwarts dan merupakan sahabat terbaik Harry Potter dan Ron Weasley. Ia lahir pada tanggal 19 September 1979 yang membuat Hermione menjadi siswa tertua diantara teman sekelasnya. Hal ini terjadi karena Hogwarts hanya menerima siswa yang sudah berusia sebelas tahun pada saat masuk di tahun ajaran pertama sekolah tersebut pada 1 September, dan Hermione terlalu muda untuk bergabung dengan kelas terdahulu.
Fisik dan Penampilan
Hermione mempunyai mata berwarna coklat, rambut ikal coklat, dan mempunyai gigi depan yang besar ketika pertama kali muncul. Banyak orang di sekolah yang menertawakan wajahnya, termasuk Professor Severus Snape dan di tahun keempatnya dia diejek Rita Skeeter yang mengatakan bahwa dia adalah "wanita yang polos namun ambisius". Bagaimanapun juga, dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire, dia menarik perhatian salah satu bintang Qudditch, Viktor Krum, dan akhirnya Hermione pun berdansa dengannya di pesta dansa. Hermione adalah salah satu murid terpintar diantara murid-murid lainnya, tetapi dia sedikit sombong, suka berlagak tahu semuanya, dan sangat tidak suka apabila diejek. Harry Potter dan Ron Weasley sangat tergantung padanya dalam hal-hal akademis. Dengan kepintarannya, Hermione terbukti bisa mengeluarkan trionya (Trio Hogwarts) dari berbagai macam masalah yang ada, meskipun dia pun sering membuat masalah.Hermione adalah siswi yang setia, berani dan mempunyai kesadaran politis yang kuat, tetapi kadang-kadang mempunyai permasalahan yang sering mengganggunya, walaupun pada tahun pertamanya ia kalut dalam konsidi krisis (ketika diberitahu untuk menyalakan api saat terperangkap di Jerat Setan, dia malah menjawab “ Tapi tidak ada kayu!”), namun demikian dia telah berhasil melakukan sihir Menyalakan Api Gaib di awal-awal tahun pelajarannya, juga mau tidak mau dia ceritakan kepada Profesor Umbridge untuk menyelamatkan Harry di dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix (dia mengakui bahwa ada suatu senjata di dalam hutan, dan membuat Dumbledore tewas), dan kegagalannya cukup menundukkan Pelahap Maut di dalam Departemen Misteri (dia kesunyian bukannya membingungkan dia, meninggalkan dia sadar, mengusulkan bahwa di dalam panas saat/momen, dia melupakan sekitar mantera tidak lisan [yang] melempar). Tentu saja, Akal Hermione adalah paling kuat dalam menganalisa sasaran dan memori, dan dia kadang-kadang mempunyai kesukaran ketika dipaksa untuk membuat menggigit penghakiman (suatu faktor yang adalah sering dibuang di (dalam) adaptasi film). Haruslah dicatat bagaimanapun, bahwa pada umumnya rencana nya Harry dan Ron ( kadang-kadang dengan enggan) mengikuti. Selagi dia dibuat kekeliruan, apapun juga dia menyarankan pada umumnya adalah tindakan yang terbaik.
Walaupun berbelas kasih, ia terkadang sedikit canggung ketika berhubungan dengan orang banyak, meskipun berposisi sebagai " penghubung sosial" di dalam trio itu. Sebagai contoh yang bagus adalah usahanya yang ceroboh dalam menghibur Lavender Brown atas kelincinya yang mati. Penulis naskah Steve Kloves mengatakan Hermione itu sering menunjukkan " ketidakpahaman sepenuhnya mengenai bagaimana dia dapat mempengaruhi orang lain". Menurut J. K. Rowling, Hermione sangat merasa tidak aman dan terkadang merasa sangat tidak mampu. Untuk menutupinya, dia mencoba menjadi yang terbaik pada segalanya di sekolah, memperlihatkan suatu kepercayaan diri palsu yang dapat menyinggung orang lain. Hermione juga cenderung menyinggung orang lain dengan gamblangnya rasa keunggulan akhlak, yang sering ia paksakan kepada orang lain di masa lalunya. Meskipun demikian dia juga telah membuktikan keterampilannya dalam memahami perasaaan dan hubungan antar sesama, ini sering membuat perselisihan dengan Ron yang awalnya benar-benar tidak tahu mengenai persoalan seperti ini (Hermione menganggap kepekaan emosionalnya seukuran dengan sendok teh). Harry berkonsultasi dengan Hermione untuk meminta saran mengenai hubungannya dengan Cho Chang dan Ginny Weasley
J. K. Rowling mengaku bahwa Hermione dalam banyak hal didasarkan pada cerminan dirinya sendiri. Patronus dari Hermione adalah seekor berang-berang, binatang favorit J. K. Rowling
Latar belakang
Hermione adalah penyihir kelahiran muggle. Orang tuanya, keduanya bekerja sebagai dokter gigi, (menurut Rowling) takjub oleh putri mereka yang aneh, tetapi sekaligus bangga dengan dia. Saat ditanya pada tahun 2004 mengenai apakah Hermione seorang anak tunggal, Rowling menjawab, "Saya selalu berencana agar Hermione memiliki seorang adik perempuan tetapi ia tidak pernah dimunculkan dan entah mengapa saat ini nampaknya sudah terlambat untuk itu." Oleh sebab itu menjadi sebuah kesepakatan bahwa Hermione adalah seorang anak tunggal. Dalam buku ketujuh, untuk mencegah kedua orang tuanya diburu oleh Voldemort, Hermione mengubah ingatan mereka, yang membuat mereka pindah ke Australia dan lupa bahwa mereka punya seorang anak perempuan. Tidak disebutkan mengenai anak yang lain.Saat pertama kalinya Hermione muncul dalam seri ini, ia nampaknya sudah mengetahui banyak hal mengenai sihir, Hogwarts dan dunia sihir. Bagaimana ia pertama kalinya sadar akan kemampuan sihirnya dan pertemuan pertamanya dengan penyihir-penyihir lain tidak pernah diungkapkan sepanjang sebuah pernyataan sembrono yang dibuat oleh Hermione tentang betapa sangat terkejutnya ia saat ia diundang untuk mendaftar di Hogwarts.
Selama bertahun-tahun secara luas dianggap bahwa dia dilahirkan pada bulan September 1980, tahun yang sama dengan Ron dan Harry. Tetapi Rowling menunjuk bahwa yang untuk masuk Hogwarts, seseorang harus berusia sebelas tahun, dan Hermione dilahirkan pada 19 September 1979. Oleh karena itu Hermione hampir berumur dua belas tahun ketika dia mulai bersekolah pada bulan September 1991.
Rowling telah mengungkapkan pada website-nya bahwa tongkat sihir Hermione dibuat dari kayu pohon anggur dengan inti urat jantung dari seekor naga. Masing-masing dari tongkat sihir milik para trio ini mempunyai salah satu dari inti yang disukai oleh tuan Ollivander, dimana Harry mempunyai bulu phoenix dan Ron mempunyai rambut unicorn. Kayu dari tongkat sihir Hermione, anggur, adalah kayu yang menjadi lambang dari bulan kelahirannya menurut penanggalan Celtic.
Nama Hermione's dilafalkan "her-MY-oh-nee" , sebagaimana pembaca dapat menemukan pengejaannya di dalam Harry Potter and the Goblet of Fire. Ini adalah pertanyaan yang paling sering diterima oleh J. K Rowling, dalam buku ini dia Hermione telah mengajarkan dengan baik pada Viktor Krum bagaimana cara melafalkan nama nya [yang] dengan baik ( meskipun tanpa banyak memperlihatkan hasil). Rowling dikatakan dia memperoleh ia/nya dari William Shakespeare'S Cerita Musim dingin, mengakui bahwa dia ingin jadinya tidak biasa karena jika lebih sedikit anak-anak perempuan membagi bersama nama nya, lebih sedikit anak-anak perempuan akan mendapat/kan yang digoda untuk itu. [ " Hermione", yang sewajarnya, diperoleh dari " Hermes", Yunani Dewa penemuan, inspirasi, kepandaian bicara dan pemikiran cepat. Ini juga nama menyangkut yang dari dongeng [[ Helen [dari;ttg] putri Troy]]' di dalam Yunani Mitologi. Nama panggilan Hermione's "Granger" mungkin diperoleh dari nama Joseph Louis Lagrange, salah satu dari para ahli matematik yang terbesar abad yang 18th. Nama panggilannya mula-mula ingin menjadi "Puckle" tetapi dengan cepat diubah dengan Sebab [itu] tidak sesuaikan nya. "Puckle" adalah suatu istilah untuk suatu peri.Pada akhir cerita Hermione menikah dengan Ron Weasley dan memiliki dua anak Rose dan Hugo.
Harry Potter and the Philosopher's Stone
Kemunculan Hermione yang pertama di dalam Harry Potter dan Philosopher's Stone dan berusia 11 tahun, hampir 12 tahun. Dia pada awalnya digambarkan sebagai "know-it-all" dan hampir menguasai semua hal kecuali Permainan Catur (hal yang membuat Ron merasa lebih baik dari padanya), dengan tulus dibenci oleh para teman terbaik masa depan nya pada waktu ini.Di dalam kelas "Mantera Sihir", dia mendengar Ron Weasley salah melafalkan suatu mantera, Wingardium leviosa, dan dengan tepat melafalkannya, meskipun dengan sedikit sedikit perubahan di pengejaan huruf hidup-vokal pada akhir bunyi. Ron tidak percaya dia dapat melakukannya, tetapi dia dengan tenang mengucapkan mantera itu untuk membuat sebuah bulu melayang-layang di udara, membuat Ron malu dan menyebabkan merasa marah kepadanya.
Di pesta Halloween, ketika Ron membuatnya sakit hati dengan berkomentar tentang-nya, membuatnya marah dan pergi menyendiri di kamar mandi perempuan. Sementara itu, Profesor Quirrell mengabarkan Troll Gunung telah masuk ke dalam sekolah, sedang berjalan menuju ke arah yang sama ke arah kamar mandi perempuan . Hermione ditolong oleh Harry dan Ron. Ketika mereka ditemukan oleh Profesor Mcgonagall, Snape dan Quirrell, Hermione mengatakan lebih dulu alasan mengapa dia berada di dalam kamar mandi, dia mengaku sengaja pergi mencari Troll untuk mengalihkan perhatian dan berpikir bisa mengalahkannya sendirian. Dengan demikian dia telah menolong Harry dan Ron dari hukuman karena meninggalkan Asrama tapi membuat dirinya sendiri mendapat hukuman.
Meskipun demikian sikap Hermione tentang Peri Rumah dan Peraturan Asrama sebagian besar tidak berubah, sikapnya kepada Harry dan Ron sedikit melunak setelah berteman teman-emannya itu. Dengan mereka, dia membantu memecahkan misteri melingkupi Philosopher's Stone. Dia juga mulai menunjukkan kesediaannya untuk melanggar aturan dan menyampaikan kemarahannya dengan mengucapkan Kutukan Petrificus Totalus terhadap Neville Longbottom, yang dengan berani mencoba untuk menghentikan trio ini dari meninggalkan ruang rekreasi asrama sesudah jam pelajaran meskipun kemudian dia meminta maaf telah mengutuknya.
Kecerdasannya juga berguna kembali ketika dia mengalahkan Jerat Setan (walaupun peristiwa itu juga menunjukkan bagaimana dia berpikir sediri di saat-saat yang sulit : saat Harry dan Ron mengatakan kepadanya bagaimana cara mengalahkan Jerat Setan), dan kemahirannya dalam hal-hal logis ditunjukannya ketika dia dan Harry terperangkap suatu kamar di mana mereka harus dengan tepat memecahkan teka-teki untuk mengidentifikasi dua minuman dari sejumlah botol ramuan yang akan membuat mereka mampu masuk ke kamar lainnya atau meninggalkan kamar itu. Hermione mengatakan kepada Harry bahwa ia akan menjadi ahli sihir yang besar ketika menjadikan kualitas akan keberanian dan persahabatan lebih penting dibanding "kepintaran dan buku".
Harry Potter and The Chamber of Secrets
peran Hermione disini sangatlah penting karena Hermionelah Harry tahu makhluk apa yang ada di dalam Kamar Rahasia. cerita bermula pada malam di rumah Dursley dimana terdapat peri rumah bernama Dobby (yang belakangan diketahui sebagai peri rumah keluarga Malfoy) melarang Harry untuk tidak kembali ke Hogwarts karena alasan yang tidak masuk akal bagi Harry.Dalam budaya populer
Hermione pernah diparodikan dalam banyak sketsa dan serial animasi. Dalam Saturday Night Live, Hermione diperankan oleh Lindsay Lohan.[1] Dalam acara Big Impression, Alistair McGowan membuat sketsa berjudul "Louis Potter and the Philosopher's Scone" dan menampilkan Nigella Lawson sebagai Hermione.[2] Pada 2003, Comic Relief membuat sebuah cerita berjudul Harry Potter and the Secret Chamberpot of Azerbaijan, dimana Miranda Richardson, yang berperan sebagai Rita Skeeter dalam film-film Harry Potter, berperan sebagai Hermione.[3][4] Hermione juga tampil dalam sketsa Harry Bladder di All That, dimana dia ditampilkan sebagai Herheiny dan diperankan oleh Lisa Foiles. The Wedge, sebuah komedi sketsa Australia memparodikan Hermione dan Harry saling mencintai dalam acara "Cooking With..." sebelum akhirnya diketahui Snape.[5] Hermione juga tampil sebagai Hermione Ranger dalam Harry Podder: Dude Where's My Wand?, sebuah drama di Teater Desert Star di Utah, ditulis oleh Laura J., Amy K. dan Anna M. Lewis.[6] Dalam film komedi Amerika Serikat tahun 2008 Yes Man, Allison (diperankan oleh Zooey Deschanel) menemani Carl (Jim Carrey) di sebuah pesta kostum dengan berpakaian sebagai Hermione.Dalam Harry Cover, sebuah seri komik Prancis buatan Pierre Veys (selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Spanyol), Hermione tampil sebagai teman Harry Cover, Hormone.[7] Hermione juga tampil dalam sketsa The Potter Puppet Pals oleh Neil Cicierega, dan A Very Potter Musical diperankan oleh Bonnie Gruesen.