Thursday, November 8, 2012

The Lion Hawk : A Wimpy Family, Bab 4



Dominique—Desiran Ombak La Push Menemaniku. Aku menemukan tempat tersembunyi di Pantai La Push ini. Dimana hanya aku dan Ombak saja yang tau. Terpencil, namun aman dan nyaman. Ini harus menjadi tempat persembunyianku.
Kepala tata usaha. Sasha. Veruca dan sepupu-sepupunya. Messalla dan Kelompoknya. Kesakitan. Mereka menumpuk dipikiranku. Erg..

Petang ini aku baru kembali ke rumah. Dan kau tau apa? Mom sama sekali tak menghawatirkanku. Tapi Daniella-lah yang justru menghawatirkanku. Mom sangat Egois. Kau tau itu.
Kupakai Headphones-ku dan kuPlay-kan Lagu dari Ipod-ku. Hey, Soul Sister lagu yang Bersemangat untukku. Aku suka lagu itu. The Train sangat mahir dalam membuat lagu itu. Sama seperti lagu Viva La Vida.
“Domi, Makan Malam!” Teriak mom dari dapur. Oh God! Dari kamarpun aku masih bisa mendengar teriakan mom! Karena masih kesal mom tidak mengkhawatirkan aku, kubesarkan Volume Ipodku sampai ke Maximum.
5 Menit, 10 Menit, 15 Menit. Tak ada yang datang untuk menyuruhku Makan Malam. 20 Menit.. Ada seseorang yang datang! Kukira mom.. tau-taunya Nancy.
“Domi, Ayo Makan Malam.” Serunya melepas Headphonesku. Aku terduduk dikasurku memandangnya. Oh Hell, dia adik bungsuku, tapi kenapa dia seperti empat tahun lebih tua daripada aku?!
“Baiklah..” Ucapku Pasrah. Aku dan Nancy pergi ke ruang makan nan dimana mereka makan tanpa menungguku.

Selesai makan malam, aku kembali mendengarkan Lagu dengan memasang Headphones di Telingaku. Sepuluh menit kemudian Daniella masuk kekamarku dan mematikan Laguku.
“Oh God! Kenapa kau mematikan Laguku?!” Bentakku agak kesal.
“Maaf, aku harus memberitahumu sesuatu domi. Sesuatu yang menyangkut kehidupanmu.” Ucap Daniella agak serius. So, aku pun harus serius mendengarkannya.
“Baiklah, akan kudengar..”
“Sebenarnya, kau ini...”

Gale—“Apa-apaan kau membunuh murid di sekolah itu!” Teriak Cressida. Aku hanya bisa tertunduk kalau dia sudah marah. “Kau hanya membuat identitasmu terbongkar!”
“Aku kehausan, sayang.” Ucapku singkat. Dengan suaraku yang lembut ini, Cressida pasti akan langsung melembut kembali. Percaya.
“Baiklah. Jadi, siapa yang kau bunuh?”
“Dia bernama Sasha. Hanya Potografer di sekolah itu.” Kataku. “tapi, Masalahnya. Potografer di sekolah itu hanya ada dua, satu gadis malang itu, satu lagi anak The Lion Hawk.”
“Bodoh!!!” Teriak Cressida. Lagi. Dan Bodohnya, aku memberitahunya akan hal itu. “Itu sama saja kau membuka identitasmu kepada Anak-anak The Lion Hawk itu!!”
“The Lion Hawk hanya sekumpulan anak-anak pitik yang tidak mengerti apa-apa, sayang. Mereka itu terlalu bodoh.”
“Cullen Junior? Cullen Senior? Bagaimana dengan para Werewolfnya? Apakah mereka juga Pitik dan Bodoh?”
Darisitu aku tau bahwa aku seorang Vampir Licik dan Jahat yang sangat Bodoh.

Dominique— Ini mustahil. Semua yang kukira Takhayul, ternyata adalah sebuah kenyataan. Semua cerita Fiksi-Fiksi di dunia ini ternyata ada didalam kehidupan nyata. Dan semua itu adalah di sekitar lingkungan hidupku. Oh God..
Si ‘Berdarah Dingin’ dan si ‘Berdarah Panas’ adalah nyata. Mereka adalah Vampir dan Werewolf! Bagaimana ini bisa Nyata?
Daniella bilang, aku terdeteksi bahwa aku adalah Werewolf. Si ‘Berdarah Panas’. Sedangkan Veruca—yang dari awal aku aneh karena tangannya sedingin Es— Dia si ‘Berdarah Dingin.’ Alias Vampir! Oh God keluarkan aku dari kegilaan ini..
Percaya deh, ini bukan di Dunia Harry potter dimana kau bisa membuat segalanya menjadi sihir hanya dengan mengayunkan tongkatmu. Atau Di Narnia Dimana kau membuat pintu penghubung kedunia nyata Selamanya lewat cincin ‘Kuning dan Hijau’ atau dimana es menjadi cair saat keempat pevensie bersaudara datang ke Dunia Narnia. Atau disaat Aslan Mengaung, Air menjadi hidup dan menghanyutkan Warga Telmarine. Atau saat air keluar dari gambar dinding kamar yang menghubungkannya ke Kapal Dawn Treader. Atau saat Eustace dan Jill menemukan anak Caspian X kehilangan Memorinya karena duduk di Silver Chair. Atau saat kau kecelakaan Kereta, Dan mati ditempat, kau mendapati dirimu tinggal selamanya Di Narnia. Wait, Kembali kedunia Nyata. Semua Film itu Fiksi, Benar? Dan aku membenci Takhayul.
Tidak! Tidak! Tidak Mungkin! Tidak Mungkin aku Werewolf kalau aku sendiri tak percaya adanya makhluk itu.
“Mari, Ikut aku.” Daniella menarikku ke Jendela. Oh tidak, kita akan kabur?
“Mau kemana, Dane?” tanyaku ketakutan. Daniella dan aku berlari kearah hutan. Tapi, seketika Daniella berhenti.
“Liat Ini.” Dan, yang kulihat ini nyata. Daniella berubah menjadi seekor Serigala besar berwarna Abu kemerah-merahan dihadapanku. Mulutku seketika menganga dengan apa yang kulihat. Oh tidak. Apakah dunia ini gila? Menempatkan makhluk dongeng didalam dunia nyata?!
Daniella berubah kembali menjadi dirinya. Segera aku berlari kearahnya dan memeluknya. “Bagaimana kau melakukannya?!” tanyaku ketakutan.
“Itu mudah. Hanya dengan sedikit Emosi.” Jawab Daniella singkat. “saat waktu itu tiba, kau pasti bisa seperti aku..”
“Kapan?”
“Pikirkan dari hatimu..”
***
Fokus Dominique. Fokus. Hari kedua kau bersekolah jangan buat macam-macam. Jangan. Hari ini Daniella Menemaniku kemanapun aku pergi. jadi ada kesempatan untuk daniella memberitahuku segalanya tentang sekolah ini.
“Kau harus masuk kelas ekstrakulikulermu domi.” Ucap Daniella saat kami menatap Majalah Dinding sekolah. Basketball’s Class. Football’s Class. Drama’s Class. Dance’s Class. Wrestler’s Class. Music’s Class. Journalist’s Class. Dan masih banyak lagi. Tapi, Ada satu kelas yang membuatku tertarik untuk mengikutinya. Photographer’s Class. Kau tau kan maksudku? Aku cinta yang berbau potografi. Semuanya.
“Ehm, aku ma..”
“Please, Jangan pilih Music’s Class, Dom.” Potong Daniella. Well, aku juga cinta Musik. Tapi aku lebih tertarik pada potografer. “ada yang lebih Bagus dan Lebih menakjubkan dari Music’s Class di La Push Reservation. Clearwater’s Music Studio.”
“Clearwater’s Music Studio?”
“Well, Aunt kita, Aunt Annabeth, Pemilik sekolah Musik itu. Akan kupinta mom untuk mendaftarkanmu.”
“okay. Lagipula Music’s Class tak terlalu menarik perhatianku.” Sambungku. “Photographer’s Class. Aku mencintai seni potografi. Kau tau itu kan, Dane? Dan, hey, kau masuk kelas mana?”
“Journalist’s Class. Pembuat Koran mingguan disekolah ini. Well, Aku kepala Editornya, Dom. Dan kami sangat mengandalkan Para potografer sekolah ini untuk memberi beberapa fotonya pada kami.” Geramnya. “Tapi, hanya sedikit siswa yang tertarik untuk masuk Photographer’s Class. Mungkin hanya ada lima Belas siswa yang mendaftar.”
“Then, Kita bisa kerjasama.” Ucapku. Kami tertawa bersama. “Kenapa? Apakah gurunya terlalu sangar?”
“Tidak, Dom. Fasilitas mereka kurang lengkap. Jadi, semua anak lebih tertarik pada kelas lain.”

Brukkk!
Semua buku-bukuku berjatuhan kelantai. Ini kedua kalinya sejak Genevie menabrakku, dan sekarang, Seseorang menabrakku lagi! Aku memang teledor..
“Maaf.” Ucap seseorang yang menabrakku. Lelaki. Dia membantuku untuk merapihkan kembali buku-bukuku, dan memberikannya kembali kepadaku. Aku masih terduduk untuk mengambil beberapa buku lagi, sampai seketika lelaki itu memberikan tangannya untuk membantuku berdiri.
“Terima kasih.” Ucapku enteng. Saat aku berdiri, saat itupun aku menatap wajahnya. Matanya biru, dengan rambut Blonde yang sedikit Acak-Acakan tersenyum kepadaku sambil mengulurkan tangannya. “Aku Dastan..” Ucap anak itu. “..Dastan Delphinia. Ketua Murid disini.”
“Dominique Lahote.” Aku mengulurkan tangannku menyambut tangannya.
“Kau keluarganya Daniella Lahote?”
“Ya. Tepatnya kembarannya.”
“Kembaran? Tapi kalian tak kembar. Dan Daniella tak pernah bercerita dia punya kembaran.”
“ha ha. Aku tau. Rambutku Blonde dan dia Cokelat. Mata kamipun tak sama. Tapi kami punya kebiasaan yang sama.”
“I see.” Dia tersenyum.
“Maaf, Bisa kau lepaskan tanganku? Kau terlalu keras memegangnya.”
“Maaf.” Ucapnya meminta maaf sembari melepaskan tanganku. “Aku harus pergi. Senang berkenalan Denganmu, Dominique.”
“Domi.” Ralatku. Dia tersenyum dan pergi. Oh Hell, aku baru bertemu malaikat yang datang Dari surga. Aku senyum-senyum sendiri saat aku berjalan kekelas dan kulihat aku sekelas dengan Daniella dikelas Biologi.
“Domi!” serunya. Semua anak-anak yang ada disekitarku memerhatikanku. Tapi, saat kulihat disekeliling Daniella, itu.. itukan, 5 orang anak perempuan yang kemarin menabrakku—termasuk Veruca dan Genevie— dan 3 orang anak lelaki, juga si lelaki berambut Cokelat kehitaman yang kemarin sekelas denganku di kelas Sosiologi.

(To Be continued..)

*Terlalu acak2an dan terlalu sebentar u.u
 *No comment Egen from me u.u XD
<3 The Lion Hawk : A Wimpy Family, Bab 4 <3