Dominique—Desiran Ombak La Push Menemaniku. Aku menemukan tempat
tersembunyi di Pantai La Push ini. Dimana hanya aku dan Ombak saja yang tau.
Terpencil, namun aman dan nyaman. Ini harus menjadi tempat persembunyianku.
Kepala tata
usaha. Sasha. Veruca dan sepupu-sepupunya. Messalla dan Kelompoknya. Kesakitan.
Mereka menumpuk dipikiranku. Erg..
Petang ini aku
baru kembali ke rumah. Dan kau tau apa? Mom sama sekali tak menghawatirkanku.
Tapi Daniella-lah yang justru menghawatirkanku. Mom sangat Egois. Kau tau itu.
Kupakai
Headphones-ku dan kuPlay-kan Lagu dari Ipod-ku. Hey, Soul Sister lagu yang
Bersemangat untukku. Aku suka lagu itu. The Train sangat mahir dalam membuat
lagu itu. Sama seperti lagu Viva La Vida.
“Domi, Makan
Malam!” Teriak mom dari dapur. Oh God! Dari kamarpun aku masih bisa mendengar
teriakan mom! Karena masih kesal mom tidak mengkhawatirkan aku, kubesarkan
Volume Ipodku sampai ke Maximum.
5 Menit, 10
Menit, 15 Menit. Tak ada yang datang untuk menyuruhku Makan Malam. 20 Menit..
Ada seseorang yang datang! Kukira mom.. tau-taunya Nancy.
“Domi, Ayo Makan
Malam.” Serunya melepas Headphonesku. Aku terduduk dikasurku memandangnya. Oh
Hell, dia adik bungsuku, tapi kenapa dia seperti empat tahun lebih tua daripada
aku?!
“Baiklah..”
Ucapku Pasrah. Aku dan Nancy pergi ke ruang makan nan dimana mereka makan tanpa
menungguku.
Selesai makan
malam, aku kembali mendengarkan Lagu dengan memasang Headphones di Telingaku.
Sepuluh menit kemudian Daniella masuk kekamarku dan mematikan Laguku.
“Oh God! Kenapa
kau mematikan Laguku?!” Bentakku agak kesal.
“Maaf, aku harus
memberitahumu sesuatu domi. Sesuatu yang menyangkut kehidupanmu.” Ucap Daniella
agak serius. So, aku pun harus serius mendengarkannya.
“Baiklah, akan
kudengar..”
“Sebenarnya, kau
ini...”
Gale—“Apa-apaan kau membunuh murid di sekolah itu!” Teriak Cressida. Aku
hanya bisa tertunduk kalau dia sudah marah. “Kau hanya membuat identitasmu
terbongkar!”
“Aku kehausan,
sayang.” Ucapku singkat. Dengan suaraku yang lembut ini, Cressida pasti akan
langsung melembut kembali. Percaya.
“Baiklah. Jadi,
siapa yang kau bunuh?”
“Dia bernama Sasha.
Hanya Potografer di sekolah itu.” Kataku. “tapi, Masalahnya. Potografer di
sekolah itu hanya ada dua, satu gadis malang itu, satu lagi anak The Lion
Hawk.”
“Bodoh!!!” Teriak
Cressida. Lagi. Dan Bodohnya, aku memberitahunya akan hal itu. “Itu sama saja
kau membuka identitasmu kepada Anak-anak The Lion Hawk itu!!”
“The Lion Hawk
hanya sekumpulan anak-anak pitik yang tidak mengerti apa-apa, sayang. Mereka
itu terlalu bodoh.”
“Cullen Junior?
Cullen Senior? Bagaimana dengan para Werewolfnya? Apakah mereka juga Pitik dan
Bodoh?”
Darisitu aku tau
bahwa aku seorang Vampir Licik dan Jahat yang sangat Bodoh.
Dominique— Ini mustahil. Semua yang kukira Takhayul, ternyata
adalah sebuah kenyataan. Semua cerita Fiksi-Fiksi di dunia ini ternyata ada
didalam kehidupan nyata. Dan semua itu adalah di sekitar lingkungan hidupku. Oh
God..
Si ‘Berdarah
Dingin’ dan si ‘Berdarah Panas’ adalah nyata. Mereka adalah Vampir dan
Werewolf! Bagaimana ini bisa Nyata?
Daniella bilang,
aku terdeteksi bahwa aku adalah Werewolf. Si ‘Berdarah Panas’. Sedangkan
Veruca—yang dari awal aku aneh karena tangannya sedingin Es— Dia si ‘Berdarah
Dingin.’ Alias Vampir! Oh God keluarkan aku dari kegilaan ini..
Percaya deh, ini bukan di Dunia Harry potter
dimana kau bisa membuat segalanya menjadi sihir hanya dengan mengayunkan
tongkatmu. Atau Di Narnia Dimana kau membuat pintu penghubung kedunia nyata
Selamanya lewat cincin ‘Kuning dan Hijau’ atau dimana es menjadi cair saat
keempat pevensie bersaudara datang ke Dunia Narnia. Atau disaat Aslan Mengaung,
Air menjadi hidup dan menghanyutkan Warga Telmarine. Atau saat air keluar dari
gambar dinding kamar yang menghubungkannya ke Kapal Dawn Treader. Atau saat Eustace dan Jill menemukan anak Caspian X
kehilangan Memorinya karena duduk di Silver
Chair. Atau saat kau kecelakaan Kereta, Dan mati ditempat, kau mendapati
dirimu tinggal selamanya Di Narnia. Wait, Kembali kedunia Nyata. Semua Film itu
Fiksi, Benar? Dan aku membenci Takhayul.
Tidak! Tidak!
Tidak Mungkin! Tidak Mungkin aku Werewolf kalau aku sendiri tak percaya adanya
makhluk itu.
“Mari, Ikut
aku.” Daniella menarikku ke Jendela. Oh tidak, kita akan kabur?
“Mau kemana,
Dane?” tanyaku ketakutan. Daniella dan aku berlari kearah hutan. Tapi, seketika
Daniella berhenti.
“Liat Ini.” Dan,
yang kulihat ini nyata. Daniella berubah menjadi seekor Serigala besar berwarna
Abu kemerah-merahan dihadapanku. Mulutku seketika menganga dengan apa yang
kulihat. Oh tidak. Apakah dunia ini gila? Menempatkan makhluk dongeng didalam
dunia nyata?!
Daniella berubah
kembali menjadi dirinya. Segera aku berlari kearahnya dan memeluknya.
“Bagaimana kau melakukannya?!” tanyaku ketakutan.
“Itu mudah.
Hanya dengan sedikit Emosi.” Jawab Daniella singkat. “saat waktu itu tiba, kau
pasti bisa seperti aku..”
“Kapan?”
“Pikirkan dari
hatimu..”
***
Fokus Dominique.
Fokus. Hari kedua kau bersekolah jangan buat macam-macam. Jangan. Hari ini
Daniella Menemaniku kemanapun aku pergi. jadi ada kesempatan untuk daniella
memberitahuku segalanya tentang sekolah ini.
“Kau harus masuk
kelas ekstrakulikulermu domi.” Ucap Daniella saat kami menatap Majalah Dinding sekolah. Basketball’s
Class. Football’s Class. Drama’s Class. Dance’s Class. Wrestler’s Class.
Music’s Class. Journalist’s Class. Dan masih banyak lagi. Tapi, Ada satu kelas
yang membuatku tertarik untuk mengikutinya. Photographer’s Class. Kau tau kan
maksudku? Aku cinta yang berbau potografi. Semuanya.
“Ehm, aku ma..”
“Please, Jangan
pilih Music’s Class, Dom.” Potong Daniella. Well, aku juga cinta Musik. Tapi
aku lebih tertarik pada potografer. “ada yang lebih Bagus dan Lebih menakjubkan
dari Music’s Class di La Push Reservation. Clearwater’s Music Studio.”
“Clearwater’s
Music Studio?”
“Well, Aunt
kita, Aunt Annabeth, Pemilik sekolah Musik itu. Akan kupinta mom untuk
mendaftarkanmu.”
“okay. Lagipula
Music’s Class tak terlalu menarik perhatianku.” Sambungku. “Photographer’s
Class. Aku mencintai seni potografi. Kau tau itu kan, Dane? Dan, hey, kau masuk
kelas mana?”
“Journalist’s
Class. Pembuat Koran mingguan disekolah ini. Well, Aku kepala Editornya, Dom.
Dan kami sangat mengandalkan Para potografer sekolah ini untuk memberi beberapa
fotonya pada kami.” Geramnya. “Tapi, hanya sedikit siswa yang tertarik untuk
masuk Photographer’s Class. Mungkin hanya ada lima Belas siswa yang mendaftar.”
“Then, Kita bisa
kerjasama.” Ucapku. Kami tertawa bersama. “Kenapa? Apakah gurunya terlalu
sangar?”
“Tidak, Dom.
Fasilitas mereka kurang lengkap. Jadi, semua anak lebih tertarik pada kelas
lain.”
Brukkk!
Semua
buku-bukuku berjatuhan kelantai. Ini kedua kalinya sejak Genevie menabrakku,
dan sekarang, Seseorang menabrakku lagi! Aku memang teledor..
“Maaf.” Ucap
seseorang yang menabrakku. Lelaki. Dia membantuku untuk merapihkan kembali
buku-bukuku, dan memberikannya kembali kepadaku. Aku masih terduduk untuk
mengambil beberapa buku lagi, sampai seketika lelaki itu memberikan tangannya
untuk membantuku berdiri.
“Terima kasih.”
Ucapku enteng. Saat aku berdiri, saat itupun aku menatap wajahnya. Matanya
biru, dengan rambut Blonde yang sedikit Acak-Acakan tersenyum kepadaku sambil
mengulurkan tangannya. “Aku Dastan..” Ucap anak itu. “..Dastan Delphinia. Ketua
Murid disini.”
“Dominique
Lahote.” Aku mengulurkan tangannku menyambut tangannya.
“Kau keluarganya
Daniella Lahote?”
“Ya. Tepatnya
kembarannya.”
“Kembaran? Tapi
kalian tak kembar. Dan Daniella tak pernah bercerita dia punya kembaran.”
“ha ha. Aku tau.
Rambutku Blonde dan dia Cokelat. Mata kamipun tak sama. Tapi kami punya
kebiasaan yang sama.”
“I see.” Dia
tersenyum.
“Maaf, Bisa kau
lepaskan tanganku? Kau terlalu keras memegangnya.”
“Maaf.” Ucapnya
meminta maaf sembari melepaskan tanganku. “Aku harus pergi. Senang berkenalan
Denganmu, Dominique.”
“Domi.” Ralatku.
Dia tersenyum dan pergi. Oh Hell, aku baru bertemu malaikat yang datang Dari
surga. Aku senyum-senyum sendiri saat aku berjalan kekelas dan kulihat aku
sekelas dengan Daniella dikelas Biologi.
“Domi!” serunya.
Semua anak-anak yang ada disekitarku memerhatikanku. Tapi, saat kulihat
disekeliling Daniella, itu.. itukan, 5 orang anak perempuan yang kemarin
menabrakku—termasuk Veruca dan Genevie— dan 3 orang anak lelaki, juga si lelaki
berambut Cokelat kehitaman yang kemarin sekelas denganku di kelas Sosiologi.
(To Be continued..)
*Terlalu acak2an
dan terlalu sebentar u.u
*No comment Egen from me u.u XD
<3 The Lion
Hawk : A Wimpy Family, Bab 4 <3