Thursday, November 8, 2012

The Lion Hawk : A Wimpy Family, Bab 6


Young Gregory—Kulihat Cyntia dan Jessie sedang susah payah untuk membawa sesuatu. Aku tak tahu apa itu. Jadi kubuntuti mereka sampai aku berada disebuah tempat yang agak tersembunyi. Tapi, kalau dipikir dua kali, buat apa aku membututi mereka? Aku kembali ke kelas, menyimpan tasku dan menemukan Eshtell tanpa Dominique. Dimana dia?
“Hei, Esh. Kau tak bersama Dominique?”
“Hah? Bukannya dia bersamamu?!” Ucap Eshtell terkejut. Jangan-jangan..
Aku menarik Eshtell ke tempat dimana Adele dan Jessie berada. Eshtell juga sepertinya sudah mengerti jalan pikiranku. Tepat saat itu juga Mrs.Edmunds datang kepada kami. “Ada apa Greg, Eshtell?”
“Sepertinya Dominique Sedang disiksa oleh Holly, Mrs.Edmunds.” ucap Eshtell Khawatir. Mrs.Edmunds, yang bisa kami sebut juga sebagai sahabat kami juga, ikut bersama kami ketempat Cyntia dan Jessie tadi. Saat kami masuk kedalamnya, dan memang benar. Itu dominique! Dia sedang disiksa! Holly sedang berusaha untuk menggunting rambut Dominique!
“Ms.Nevera, dan yang lainnya. Ikut bersamaku, sekarang!” teriak Mrs.Edmunds.

 Dominique—Genevie dan Castiel mencoba membaca pikiran petugas Tata usaha paruh baya itu. Tapi, yang ada mereka malah mendapat kekosongan. Apa mungkin lelaki paruh baya itu benar-benar Vampir?
“Kita buktikan nanti saja Genevie.” Kata Castiel mengakhiri kegilaan mereka. “Lagi pula aku dan Daniella akan rapat ketua murid lagi. Dan lebih baik kalian juga bikin strategi.”
“Baiklah. Domi, pulang sekolah nanti, kita akan keruang potografer. Laine, Genevie, kalian urusi pembunuhan ini di ruang Journalis. Szeva, Roxie, dan Allena, kalian latih dulu anak-anak kelas Drama. Dan Rafael, Sean, kalian lebih baik Latihan Basket.” Seru Veruca.
“Wait. Castiel, Alletha, dan Daniella?” Tanyaku penasaran.
“Castiel ketua untuk angkatan kelas Delapan Domi. Alletha Wakil untuk angkatan kelas tujuh. Sedangkan Daniella Wakil ketua murid.” Seru Veruca. “Well, kebanyakan Pemegang ketua dan Wakil untuk setiap kelas dan Ekstrakulikuler adalah anak-anak The Lion Hawk. Dalam pemilihan suara, Mereka selalu memilih kami. Rafael, Dia pelatih untuk Basketball’s Class. Sedangkan Sean, Dia Kaptennya. Edelaine dan Genevie asisten untuk kepala Editor. Dan Daniella, kau tau, Dia kepala Editor untuk Journalist’s Class. Szevarine, Dia bisa dibilang Asisten sutradara, dan Sutradara untuk Drama’s Class adalah Mrs.Woddy. Roxanne dan Allena asisten penulis naskah.”
“dan kau, Veruca?”
“Aku? Aku hanya Potografer. Kita potografer, Dom. Kau pengganti Sasha. Verona, karena dia Netra, dia suka ikut denganku ke ruang potografer. Hanya duduk dan menemaniku saja.”
“Sudah. Lebih baik kita kembali kekelas masing-masing sekarang.” Geram Genevie. “Ingat baik-baik strategi yang tadi Veruca bilang pada kalian. Sekarang, keluar dari Kamar mandi ini. Aku Muak. Oh ya, Castiel, Rafael, Bawa Mayat Sasha keruang usaha kesehatan sekolah. Biar Mr.Longgbottom mengurus dia.”
“Hei, Dom. Lebih baik sekarang kita bikin rencana untuk memancing kepala tata usaha itu. Berdua.” Seru Veruca padaku. Aku mengangguk padanya.

Gale—“Lebih baik kau menjadi guru Privat, Cesie.” Saranku.
“Jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu!” Teriaknya. Dari ambang telepon.
“Baiklah. Maaf, sayang. Aku menemukan Informasi bahwa salah satu dari anak Cullen Junior memiliki sekolah Privat. Di La Push, Clearwater’s Music Studio.”
“Clearwater’s Music Studio? Nama yang Bodoh. Sebodoh mereka.” Tawa Cressida menggetarkan Telepon. “Baiklah. Aku akan berusaha untuk melamar pekerjaan disitu.  Bipp—”
..Klingg… kudengar suara pintu dibuka. Buru-buru aku menutup teleponku dan melihat siapa itu.
“Permisi, Sir. Aku lupa Nomor Lokerku.” Sambut Gadis itu.
“Baiklah. Siapa namamu?”
“Kau lupa? Kemarin kau mengenalku. Dominique Lahote.” Ucap gadis itu menumpukan tangannya diatas meja ruang tata usaha sembari menatapku. Oh Well, Aku sungguh ingat. Yang harus kutunggu hanya 2 anak The Lion Hawk yang masih ada di Volterra. Kalau mereka sudah ada disini, maka saat itulah kami beraksi.
“Oh, maafkan saya Ms.Lahote. saya kadang lupa siapa anda. Nomor Lokermu 83.”
“Baiklah. Terima kasih.” Klinggg suara lonceng pintu terdengar. Gadis itu keluar.
Kringgg.. suara teleponku berbunyi, kuangkat telepon itu. “Halo?”
“Kami berhasil. Aku berhasil memasuki Sekolah Privat ini. Selanjutnya, yang harus kulakukan hanyalah menunggu anak Cullen Junior itu keluar.”
“Baik. Kerja yang bagus.”
“aku butuh kau, sekarang. Bippp—”
Raut Wajahku berubah menjadi diriku lagi, dan aku mengubah diriku menjadi Roh yang kasat mata. Tak bisa dilihat oleh semua orang. Kecuali anak Indigo tentunya.

Dominique—aku berhasil mengambil lembar identitas si petugas tata usaha itu saat dia tak memerhatikanku di meja tadi. Veruca sudah menungguku diambang pintu tata usaha. Kami berjalan ke Ruang Potografer, bersama Verona juga tentunya. Ruang potografer dan Pencucian tepat disebelah ruang Tata Usaha. Hanya, ruangan ini agak terpojok. Jadi tak begitu kelihatan. Veruca memberiku tanda pengenal dan mengkalungkan tanda pengenal itu dileherku.
“Wait, Kenapa bisa ada fotoku?” tanyaku.
“aku dapat dari kameranya Sasha.”
Segalanya tentang Potografer ada disini. Kalau segalanya ada disini, mengapa semua anak La Push reservation tak ada yang mau jadi potografer?
Aku sengaja akan membuka lembar identitas si petugas tata usaha itu. Tapi Veruca mencengahku. Dia bilang, lebih baik jangan disekolah ini, CCTV ada dimana-mana, jadi mungkin saja petugas tata usaha bisa ‘ngeh’ kalau lembar identitasnya sudah tak ada dimejanya lagi.
“Hei, aku ingin tau bagaimana hasil Fotomu, Ini.” Ucap Veruca sembari memberikan Kameranya padaku.
“Baiklah..”

Taman sekolah menjadi Objekku kali ini. Klik. Klik. Klik.
Oke. Karena ini permulaan, mungkin cukup.
***
“Hei, Veruca. Ini Hasilku.”
“Hei, Ini menakjubkan!” Teriak Veruca. “Bagaimana kau bisa melakukannya?!”
“Jika Cahaya Matahari, Cukup kurangi saja Kontrasnya.” Veruca melihat-lihat semua hasil fotoku. Wait, ada satu foto yang membuat aku tak berhenti menatapnya. “Tunggu Ver. Coba kembali ke Foto yang sebelumnya.”
Veruca menuruti perintahku. Itu, kenapa tepat disisi pintu belakang ruang tata usaha, yang langsung terhubung ketaman Sekolah, ada sesosok bayangan Putih melayang.
“Menurutmu, apa ini?” Tanyaku pada Veruca sembari menunjukkan kearah bayangan putih tersebut.
“Mungkin hanya secercah cahaya, Dom.”
“Tak mungkin secercah Cahaya bisa seperti ini. Ini seperti Roh.”
“Roh?” Tanya Veruca tak percaya. “Maksudmu?”
“Aku sering melihat Roh. Well, teman-temanku sering menyebutku Indigo, tapi kata Aunt Kathleen itu turunan langsung dari kakek-kakek buyutku. Dan roh yang satu ini mirip seperti roh yang pernah kulihat di Westmore, Missouri.” Aku memang pernah melihat roh itu. Roh yang membuat kaka Holly sampai tidak sadarkan diri.
“Bagaimana kalau Roh itu adalah Petugas tata usaha?” Ucap Verona mengikuti Obrolan. Seketika kami diam sejenak. Roh, tepat di pintu belakang Tata usaha. Mungkin saja!
“Hey, apakah mungkin Vampir bisa berubah menjadi Roh?” tanyaku bingung.
“Mungkin saja. Aku pernah bertemu dengan Vampir Nomaden di Hutan saat sedang berburu dengan Mom. Mom dan Vampir Nomaden itu berbicara selayaknya teman lama. Lalu si Vampir itu bilang ‘‘aku bisa berubah menjadi Roh’’ mom yang seketika terkejut bertanya apakah itu bakatnya, dan dia Bilang ‘Ya’.” Geram Veruca.
“Ayo kita ke ruang tata usaha.”
Dan memang benar, petugas paruh baya itu sudah tak ada diruangan tata usaha. Kami yakin bahwa dialah yang membunuh Sasha dan dia adalah Vampir. Kami sepakat untuk menunggu yang lain ditaman sekolah.

AnnabethKemunculan 2 orang asing untuk mendaftar sebagai guru disini sangat mencurigakan. Walaupun aku sudah bilang pada Mrs.Smith untuk menolak mereka, Mereka tetap ingin bertemu denganku. Dan ini aneh, kau tau itu.
Saat aku bertemu mereka, kulihat wanita berambut Cokelat yang sepantar denganku tersenyum padaku.
“Bisa saya bantu?” tanyaku.
“Ya. Saya ini ingin menjadi Guru Privat disekolah anda.” Ucap Wanita itu.

(To Be continued..)

*sama kaya Zara dong, bisa liat *Something* o.O XD
*No comment Egen From me u.u XD