Thursday, November 8, 2012

The Lion Hawk : A Wimpy Family, Bab 7


Dominique—“Bagaimana bisa?” Geram sean kepada Veruca yang menganggetkanku yang sedang tiduran diatas rumput di Taman Sekolah. Veruca tau, hanya sean dan Rafael-lah yang bisa dia panggil kali ini. Yang lain masih sangat sibuk. Rafael menghampiriku dan bertanya padaku. “bagaimana bisa Petugas tata usaha itu berubah menjadi Roh?”
“Aku tak tau. Veruca bilang dia pernah bertemu dengan Vampir Nomaden yang bakatnya berubah menjadi Roh.” Jawabku. Rafael menghela nafasnya panjang.
“Apakah kau pernah melihat yang seperti itu sebelumnya, Domi?”
“Ya. Aunt Kathleen bilang aku bisa melihat dan berbicara dengan Roh. Dia bilang itu sebuah keturunan.”
“Turunan langsung dari Taha Aki.”
“Taha aki?”
“Ya. Dialah kakek buyut kita. Dia yang pertama bisa menjadi Werewolf. Dialah yang membuat keturunannya menjadi Werewolf. Karena Gen-nya. Dan, dia bukan hanya bisa melihat dan Berbicara dengan roh, dia juga bisa mengendalikan mereka, Dom.”
“Jadi, kemungkinan aku bisa mengendalikan mereka juga?”
“Mungkin..”

Drama’s Class dan rapat ketua murid bubar bersamaan. Veruca menjelaskan segalanya tentang keanehan dari bayangan putih itu. Sedangkan aku dan Rafael menyusul ke Journalist’s Class untuk memanggil Edelaine dan Genevie. Journalist’s Class ada dilantai 2, paling pojok.
“Hey. Apakah Daniella menceritakan segalanya tentang The Lion Hawk?” Tanya Rafael saat kami melewati kelas Biologi.
“Ya. Segalanya. Mulai dari mengapa dinamakan The Lion Hawk, siapa yang membuat nama itu. Dan yang lainnya.”
“Apakah Daniella bercerita tentang Imprint?”
“Ya.” Jawabku singkat kami ada diambang lantai 1 menuju lantai 2.
Well, aku berharap aku bisa mengimprint salah satu anak The Lion Hawk.” Desahnya.
“Siapa?”
“Kau tak perlu tau.” Goda Rafael.
“Oh.. Ayolah. Aku adikmu juga, ‘kan. Ayolah. Rafael Black.” Mohonku.
“Ehmm, Ed..Ed..Edelaine.”
“H-A-H?” Saat aku ingin melanjutkan perkataanku, Tiba-tiba Rafael menginjak kaki kiriku, dan aku tau tanda itu. Genevie dan Edelaine keluar dari ruangan Jurnalis. “Hei, kita baru saja mau menyusul kalian.” Kataku menyembunyikan kegialaan saat melihat ekspresi Rafael melihat Edelaine.
“Ya. Kita baru selesai. Ada apa?” Tanya Edelaine.
“Well, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan pada kalian.” Kataku tersenyum sembari membalas injakkan kaki ke Rafael. “Mari.”

Annabeth—ada sesuatu yang salah pada mereka. Tapi aku tak tau apa itu. Aku tak dapat melihat masa lalu mereka. Wanita itu Bernama Cressida dan Lelaki bertubuh Besar itu bernama Jeremiah. Tapi, saat aku melihat lelaki bertubuh besar itu, aku seperti pernah bertemu dengannya.
“Kringgggg..” suara telepon mengagetkanku. “Halo?” kataku dengan suara yang parau.
“Hey Anne. Ada apa? Suaramu parau sekali.” Keluar suara dari ambang telepon. Ini Alicia!
“Hey Allie, tak apa. Aku hanya kaget kau meneleponku. Ada apa?”
“Tidak. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa minggu depan aku akan pindah dan tinggal Di Forks.”
“Benarkah?” Kataku girang. “Baiklah, kutunggu kau Minggu depan!”
“Baik. Oh, dan Ya, aku memiliki 2 anak baru.”
“Anak Adopsi?”
“Ya. Mereka Vampir. Yang lebih besar berbeda satu tahun dengan Ellectra, dia Alexa. Dan yang satu lagi, dia lebih muda 4 tahun dari Ellectra, namanya Caitlin. Mereka dari keluarga Zeavinne. Tapi sayang, Ibunya, di introgasi Oleh Aro. Aku tak tau apa sebabnya.”
“Ayahnya?”
“Masih tanda Tanya. Mereka bilang ayahnya Nomaden. Aku tak mengerti pokoknya.” Bisa kudengar Alicia menghela nafas panjang. “Tapi mereka sudah menjadi Vegetarian kok. Hey, sudah dulu ya. Electra dan Lincoln bertengkar lagi. Bye Anne. Bippp—“
Dan, begitulah percakapanku dengan Alicia.

Dominique—Desiran Ombak, Headphones, dan Ipod-ku menemaniku sore ini. Ditempat persembunyianku. Tadi, Castiel bilang, lebih baik kita pulang dan membahasnya Besok dirumahnya.
“Ehmm..” Deham seseorang dariluar Headphones mengagetkanku. Buru-buru kulepas dan kuselipkan Headphonesku di leher.
“Rafael!” Geramku. “kenapa kau tau tempat persembunyianku?”
“Ini tempat persembunyianku, Tau.” Ucapnya.
“Oh, Hell. Baiklah kalau begitu. Ini tempat persembunyian kita, Deal?” kataku, mengulurkan jari kelingkingku kehadapannya. Rafael tersenyum dan membelitkan kelingkingnya ke kelingkingku. “Deal!” Geramnya.
“Sedang apa kau disini?” Tanyanya.
“Aku? Setiap sore, sejak aku tinggal di La Push, aku selalu kesini.” Kataku. “Mencari ketenangan. Dengan membawa Ipodku. Dan kadang, aku selalu membawa buku kesayanganku. Kau sendiri?”
“Kadang-kadang. Aku tak begitu sering kesini. Hanya untuk merenung.”
“Untuk apa kau merenung?”
“Biasanya, kalau ada sesuatu yang membuatku tidak enak hati, aku selalu datang kesini sampai aku bisa merasa tenang.”
“Well, kita punya tujuan yang sama kalau begitu.” Kutatap laut La push. Biru. Biru Laut. Sejuk. Cahaya matahari sore. Itu yang membuatku jadi tenang. “hei, aku ingin tau. Bakatmu apa?”
“Aku? Aku Teleportasi.”
“Teleportasi? Apakah seperti David Race di film ‘Jumper’ ?”
“Bisa kurasa, begitulah. Tapi, saat aku lapar aku tak bisa menggunakan Teleportasiku dengan baik. Kadang salah alamat.”
“Okay. Seperti permulaannya David Race yang ujung-ujungnya Balik lagi ke perpustakaan.”
“Ya. Kukira begitu..”
“Ada apa, Raf? Mukamu tak enak dilihat.” Tanyaku sedikit penasaran.
“Aku sedikit iri dengan sean. Genevie bilang dia mulai memiliki tanda-tanda Imprint. Dan, yang diimprintnya itu.. Genevie bilang..” Rafael tidak mau melanjutkan perkataannya. Jadi, terpaksa aku harus memaksanya berbicara.
“Ya?”
“Alletha.”
Oh my god.. pantas saja Rafael tak mau melanjutkan perkataannya. Itu karena alletha ‘kan Adikku!
“Dan, Genevie bilang, dia mulai merasakan perasaan aneh saat dia berdekatan dengan Lincoln, anak aunt Alicia.” Sambungnya. “sampai saat ini, aku masih menunggu kapan giliranku dan Castiel mendapatkan Imprint.”
“Ada waktunya, Raf. Suatu saat nanti kau pasti bisa mengimprintnya.”

Saat aku sampai dirumah, kulihat ada seorang anak kecil yang terlalu lugu berdiri dibelakang mom. Oh tidak. Ini tidak Mungkin. Apakah Mom sudah gila?!
“Mom gila yah?” Tanyaku tak percaya melihat anak kecil itu.
“Tidak. Waktu Mom jalan-Jalan ke Seattle bersama Rebecca mom menemukan dia di Orphan Foreign Seattle, Dom. Dia anak yang manis.” Kata mom. Oh god! Aku sudah kekurangan kasih sayangnya dan sekarang dia ingin menambahkan satu anak adopsi?! Greg.. Aunt Kathleen.. siapapun.. bawa aku kembali ke Missouri..
“Siapa namanya?!” tanyaku tertekan. Gadis mungil berambut Cokelat ke pirangan itu masih bersembunyi di belakang mom karena takut akan suaraku.
“Zenita..” Ucap mom. “…Zenita Ariana Shalott.”
“Okay. Telepon 911, tanyakan pada mereka, Dimana Letak keluarga Shalott tinggal. Dan, Bawa dia kembali ke Orang tuanya. Sekarang!”
“Domi! Kau tak berhak seperti itu padanya. Dia hanya gadis kecil yang tidak tau apa-apa. Kepala panti asuhan bilang, Dia anak Tunggal dan Orang tuanya Meninggal karena Pembunuhan.” Bentak mom padaku. Oh god, Pembunuhan..
“Mom! aku kekurangan kasih sayangmu. Itu sebabnya aku pergi ke Missouri. Dan, setelah aku kembali kesini, yang ada? Mom malah membagi kasih sayangnya kepada orang lain.” Seketika ruangan keluarga ini sunyi. Lucas, Daniella, Alletha, Allena, Nancy, bahkan Dad-pun ikut diam. Apakah aku salah berkata seperti itu?
“Kerja bagus mom! K-E-R-J-A B-A-G-U-S!” teriakku. Aku lari berlari keluar rumah, kearah hutan. Terus beralari sejauh mungkin sampai rumahku tak terlihat. Tapi, tiba-tiba hawa panas disekelilingku menyebar, membuatku gerah tak karuan. Padahal saat ini musim dingin akan datang. Aku terus beralari, sampai akhirnya aku melompat, dan menjejakkan tanah kembali dengan empat kaki…

Gale—Dia Berhasil. Dia diterima oleh anggota Cullen Junior itu. Yang harus kita tunggu hanya dua anak The Lion Hawk dan satu anak Cullen Junior yang masih berada Di Volterra.
“Semua berjalan dengan sempurna, Master.” Ucap Violet. Dialah vampir nomaden yang membuatku bisa berubah menjadi Roh.
“Ya. Kita hanya harus menunggu kapan rencana B berlangsung.”

(To Be continued..)

*Kerja Bagus Mom, KERJA BAGUS! #Tepuk tangann XD
*Teleponnnnnn, dimana Teleponnnnn, 911 !!! sekarangg!!!!! XD
*Maafkan kakakmu yang kejam ini Ze u.u XD

<3 The Lion Hawk : A Wimpy Family, Bab 7 <3